Setelah drama panjang selama 3 bulan di postingan yang lalu (disini), akhirnya kelengkapan dari calon pengantin pria nya sudah selesai hari ini.
Selain waktu pembuatan yang cukup lama dan petugas kelurahan yang seenaknya sendiri tidak berada dikantor pada jam kerja. . Kami diberi kemudahan dalam pengurusannya.
Memang selalu ada hikmah dibalik adanya cobaan. Haha.
.
Sebelum memulai pengurusan, kami sempat browsing-browsing diberbagai blog tentang syarat-syarat dalam pembuatan surat pengantar pernikahan. Terus terang kami sempet setres karena begitu banyaknya persyaratan yang harus dibawa. Dari akta kelahiran, surat nikah orang tua, kartu keluarga dan beberapa biaya administrasi yang harus dibebankan.
Sekedar sharing, aku juga kurang tau apa pengalaman kami kemarin akan sama di tempat yang lainnya.
Waktu mengurus surat pengantar di pihak laki-laki, kelengkapan yang harus dibawa adalah :
- Surat pengantar RT-RW
- Foto copy ktp
- Foto copy kk-pihak pria
- Foto copy kk-pihak wanita
Iya, itu doang. Tanpa diminta aslinya. Padahal kami udah bawa berbagai macam dokumen asli dan copy, berdasarkan hasil browsing dan informasi dari pegawai kelurahan ketika kami tanya apa saja yang harus dibawa.
Waktu mengurus surat di kelurahan ini waktu yang diperlukan untuk mengetik surat N1-N4 hanya sekitar 20 menit. Tapi nunggu petugasnya dateng, bisa 1 jam sendiri. Dan ini sudah hari kedua kami ke kelurahan, karena hari 1 kami disuruh kembali lagi besok karena petugasnya sudah pulang.
Tapi hari kedua ini, kami masih disuruh kembali lagi besok karena pak lurah pergi.
Besok nya,
Kami berdua sudah niat setengah mati untuk datang jam 8 pagi, biar sampai sana tidak ada alasan lagi - petugasnya tidak ada.
Tapi mungkin filling ya, kami berdua siap dari pagi tapi males banget untuk berangkat. Jadilah kami berangkat pelan-pelan dan sampai disana sekitar jam 10.
Masuk ke kelurahan, pak lurah masih duduk didepan sambil telponan dan nenteng tas.
Yakkk. . Pak lurahnya baru datang.
Waktu kami samperin, dia bilang kalau masih ngantuk habis nonton bola.
Argghhhtt. .
Perjalanan panjang mengurus kelengkapan dari pihak laki-laki akhirnya selesai.
Selesai mengurus surat-surat dari mas calon (akhirrrnya), aku langsung ke rumah pak RT. Kebetulan RT dirumahku cuma jarak 3 rumah, jadi jalan kaki juga sampai. Prosesnya cepet banget, lima belas menit. Blangko surat pengantarnya pun dikasih kosongan, cuman ada cap dan tandatangan dari RT. Mengurus Pak RW pun juga cukup singkat.
Besoknya aku ke kelurahan sendirian - berhubung mas calon masih tidur dan memerlukan energi banyak buat ngebangunin. Kelurahan juga cuman dibelakang rumah.
FYI mas calon kebetulan tinggal disebelah rumahku (bukan - kami bukan tetanggaan, kebetulan dia tinggal di studio grafis tempat kita cari duit) jadi untuk mengurus keperluannya dia, kami harus menempuh jarak yang lumayan banget, beda dengan aku yang cuman salto-salto juga sudah sampe mana-mana.
Mengurus di kelurahan rumahku juga memerlukan kesabaran tinggi. Bapak petugas ketik yang mengetik pakai "11 jari" ditambah dengan enggak pahamnya dia untuk surat apa saja yang harus disediakan. Lah. . saya baru mau menikah pak, saya juga enggak tau butuh surat apa aja, kan saya ke kelurahan mengurus surat pengantar. . kalo saya pegawai kelurahan ya saya tau lah surat apa aja.
Di kelurahan ini lah aku bener-bener tanpa dimintai dokumen apapun, Malahan aku yang mendikte si bapak itu untuk mengetikkan berkas-berkas (untuk aja aku udah browsing).
Cuman butuh 1 jam (termasuk jalan kaki dan legalisir KK & KTP) selesai sudah berkas-berkas. Tapi agak deg-degan juga, bener apa enggak ini surat yang disiapkan.
overall apa aja yang harus disiapkan adalah
Surat pengantar RT/RW
KTP
KK
Foto calon mempelai (di kelurahanku diminta, tapi di kelurahan mas calon enggak diminta)
GRATIS
Berkas yang aku sebutin diatas untuk keperluan pengisian data-data seperti nama ibu, ayah, alamat. Nah untuk pengalamanku yang apal dengan data-data dari keluarga, di kelurahan aku belum sapai mengeluarkan berkas-berkas.
Yang jelas sekarang berkas pengantar sudah selesai, tinggal melengkapi berkas-berkas untuk gereja.
Yeaaayyy
Selesai mengurus surat-surat dari mas calon (akhirrrnya), aku langsung ke rumah pak RT. Kebetulan RT dirumahku cuma jarak 3 rumah, jadi jalan kaki juga sampai. Prosesnya cepet banget, lima belas menit. Blangko surat pengantarnya pun dikasih kosongan, cuman ada cap dan tandatangan dari RT. Mengurus Pak RW pun juga cukup singkat.
Besoknya aku ke kelurahan sendirian - berhubung mas calon masih tidur dan memerlukan energi banyak buat ngebangunin. Kelurahan juga cuman dibelakang rumah.
FYI mas calon kebetulan tinggal disebelah rumahku (bukan - kami bukan tetanggaan, kebetulan dia tinggal di studio grafis tempat kita cari duit) jadi untuk mengurus keperluannya dia, kami harus menempuh jarak yang lumayan banget, beda dengan aku yang cuman salto-salto juga sudah sampe mana-mana.
Mengurus di kelurahan rumahku juga memerlukan kesabaran tinggi. Bapak petugas ketik yang mengetik pakai "11 jari" ditambah dengan enggak pahamnya dia untuk surat apa saja yang harus disediakan. Lah. . saya baru mau menikah pak, saya juga enggak tau butuh surat apa aja, kan saya ke kelurahan mengurus surat pengantar. . kalo saya pegawai kelurahan ya saya tau lah surat apa aja.
Di kelurahan ini lah aku bener-bener tanpa dimintai dokumen apapun, Malahan aku yang mendikte si bapak itu untuk mengetikkan berkas-berkas (untuk aja aku udah browsing).
Cuman butuh 1 jam (termasuk jalan kaki dan legalisir KK & KTP) selesai sudah berkas-berkas. Tapi agak deg-degan juga, bener apa enggak ini surat yang disiapkan.
overall apa aja yang harus disiapkan adalah
Surat pengantar RT/RW
KTP
KK
Foto calon mempelai (di kelurahanku diminta, tapi di kelurahan mas calon enggak diminta)
GRATIS
Berkas yang aku sebutin diatas untuk keperluan pengisian data-data seperti nama ibu, ayah, alamat. Nah untuk pengalamanku yang apal dengan data-data dari keluarga, di kelurahan aku belum sapai mengeluarkan berkas-berkas.
Yang jelas sekarang berkas pengantar sudah selesai, tinggal melengkapi berkas-berkas untuk gereja.
Yeaaayyy
Komentar
Posting Komentar