Seminggu di Bali kami lanjutkan dengan cari tiket pesawat ke Lombok. Kami dapet harga 210.000. iya itu murah! langsung deh terbang ke Lombok. Dan baru sadar kenapa tiket itu murah, karena kita mendarat di Lombok jam 7 malem. iya udah gelap. anjrit. haha.
Buat yang paket internetnya habis padahal mau pamer di Instagram, di dalam bandara Lombok sebelum pintu keluar ada dua provider yang buka counter jual paket data internet dengan harga manusiawi, 55.000. Jangan beli di Legian, disana harganya 150.000.
Karena tujuannya adalah ke Gili Trawangan dan kita sampai Lomboknya jam 7 malem, kita sudah buking penginapan di Baleku Sengigi seharga 150.000.
Dari Bandara ke Senggigi kami naik Damri harganya 40.000. Menempuh perjalanan sekitar 2 jam. Posisinya bener-bener di pinggir jalan, jadi kalau naik Damri berhentinya bisa pas didepan penginapan.
Lumayan rugi bandar karena cuman jadi tempat singgah tapi ternyata tempatnya enak pake banget.
Kamar dengan kipas angin, handuk, TV, sarapan bisa milih sekitar 5 menu, kolam renang dan tempatnya super bersih.
Baru cek in, petugas hotel menanyakan besok tujuan mau kemana. Setelah tau kita mau ke Trawangan, langsunglah ditawarkan paket transport 65.000/orang untuk sampai ke Gili T. Tapi karena sombong dan sok-sokan tau tempat, sempet kami tolak tawaran itu.
Ternyata hasil brosing sambil tiduran. Dari sengigi naik taxi 150.000, kalau ojek 50.00/orang. Nyebrang 14.000/ orang. Wahhhh rugi bandar kalau enggak ambil paket yang ditawarin hotel. Hahaha.
Jam 9 pagi, jemputan untuk menuju pelabuhan Bangsal sudah datang. Langsung lah kita naik. Kami di jemput dengan mini bus semi metromini yang jangan harap pake AC ya. Dan berhenti 2 kali untuk menjemput rombongan tamu lainnya dari hotel lain. Total dalam 1 mobil ini ada 7 orang dan hanya kita bedua tamu lokal.
Sebelum sampai pelabuhan bangsal kami diturunkan disebuah warung, katanya dari situ kita menunggu rombongan yang lain dulu baru berangkat. Waktu menunggu itu, kami didatangi beberapa agen yang cukup ramah menanyakan transportasi untuk pulang. Wah sial sales nih.
Setelah ngobrol cukup lama dan tau tujuan pulang kita ke Bali tapi enggak tau kapan mau balik dari Trawangan, akhirnya kami diawari paket transportasi dari trawangan ke Legian seharga 250.000. Rutenya Trawangan - Bangsal - Lembar - Padang Bai - Legian. Waduh lama juga ya? katanya bisa setengah hari di jalan, Kemudian kami ditawari lagi mau harga paket fast boat yang agak mahal yaitu 300.000. Aihhh kirain harganya bisa dua kali lipat, ya sudah kami ambil aja paket fast boat dan langsung bayar ditempat. Kami dikasih semacam kuitansi bertuliskan jam cek in dengan tanggal yang dikosongkan, artinya kita berdua bebas akan pakai tiket itu untuk kapan saja.
Setelah menunggu hampir dua jam, ada mas-mas yang dari tadi memang ramah sekali menginstruksikan untuk jalan menuju ke pelabuhan sekitar 100 meter. WTF ternyata tadi kita disuruh nunggu disitu selain untuk ngelarisin warung juga strategi untuk jualan paket transportasi. Dan posisi kita dari tadi emang sudah tepat dipintu masuk pelabuhan. Sabar-sabar.
Jalan kaki siang-siang saat matahari diatas ubun-ubun bikin agak mangkel juga rasanya. Sampai dipelabuhan kita berusaha cari sign system atau apalah yang menjadi petunjuk, soalnya kita enggak dikasih tau harus apa disitu, cuma dikasih petunjuk untuk cari gedung warna putih dikiri.
Ternyata gedung warna putih di kiri itu adalah loket karcis untuk menyeberang ke Gili T. Disitu nota transport yang semalam dikasih dari hotel ditukarkan dengan tiket ke loket pelabuhan. Kami dapat tiket warna pink dengan angka 14 dan 15.
Jadi setauku waktu itu, ada tiket dengan warna pink, biru dan kuning dengan angka 1-40an. Fungsinya angka adalah jumlah maksimal penumpang sekaligus penanda bahwa kapan bisa berangkat dan warna tiket adalah pengelompokan penumpang. Jadi penumpang akan dipanggil menurut warna tiket bukan nama kapalnya. Disini kita menunggu sekitar setengah jam sampai boleh naik kapal.
Kami naik kapal semacam kapal nelayan dan ini adalah pertama kalinya buat kita berdua naik kapal kecil. Jadi bisa dibayangkan gimana hebohnya kita berdua kecipratan air laut sambil liat kapal-kapal mewah melintas dengan entengnya nembus ombak. Haha.
Sampai di Gili T, kami langsung buka maps menuju penginapan yang sudah kita buking, harganya 150.000/malam dan tempatnya lumayan agak masuk ke dalam. Penginapan ini pengelolanya sama dengan yang kemarin kita nginep di Sengigi tapi disini namanya jadi Baleku Homestay Trawangan.
Kirain bakal sama, ternyata beda konsep. Menarik. Tempat tidur bambu dan kamar mandi semi outdoor. Tapiiiii, tanpa TV dan untuk kebersihan aku nilai kurang banget.
Di Gili T transportasi yang ada hanya sepeda dan semacam dokar namanya cidomo. Untuk sewa sepeda 50.000/24 jam. Sepeda ini setiap penginapan pasti menawarkan, tapi karena penginapan ini aku kurang suka, kami membuking penginapan lain yang jaraknya lebih dekat dengan keramaian dan menyewa sepeda disitu. Waktu nyewa sepeda kita akan dikasih rantai untuk pengaman, jadi kalian bisa memarkir sepeda dimana aja tapi jangan lupa untuk dikunci ya.
Banyak mini market di Gili T, tapi untuk harga air mineral dipukul rata 10.000 dan senek semacam taro, citato dan teman temannya dipukul rata 15.000. Mau irit? Jangan sedih, di Gili T, jangan males jalan atau menggenjot sepeda agak masuk kedalam gang. Pasti ada warung-warung kecil rumahan yang menjual air mineral 1 liter seharga 6.000.
Malam hari yang laper bisa ke pasar malamnya gili T. Disana ada berbagai macam BBQ ala-ala yang dijual. Karena kepo dan penasaran ada apa aja didalam pasar malem, ternyata setelah kita keliling-keliling, makanan yang dijual sama aja. Kita pilih beli makanan di tempat yang agak ditengah, disitu nasi, lauk macem-macem dan sayur 15.000. BBQ nya sendiri 20.000/tusuk, dari daging sapi, ayam, cumi, udang, dll. Saranku, jangan pesen es teh! harganya 10.000, mending beli air mineral deh.
Malamnya kita duduk-duduk dipinggir Gili Divers. Harga beer bintang kecil disini 30.000, dan cocktail seharga 70.000/2 gelas. Di sini hampir semua tempat menawarkan harga cocktail buy one get one, dengan harga bervariasi dari 60.000-100.000.
hari ke-2. Kami pindah ke penginapan Beach Box Bungalow. Tempatnya lucu banget.
Posisinya tepat dibelakang Masjid besar di Gili trawangan. Harga / malamnya 150.000 kamar dengan kipas angin, begoknya setelah cek harga kamar AC ternyata hanya 170.000/malam.
Didekat situ juga ada warung makan, yang beberapa kali makan dengan lauk yang berbeda-beda harganya cuman 15.000. Untuk itu kita ambil kesimpulan, mau makan dimana aja, nasi-lauk-sayur harganya 15.000.
Dipenginapan ini kami ikut paket tour snorkling 3 gili, 150.000 sudah termasuk kaca mata dan fin. Dari jadwal yang tertulis, tour dimulai jam 1 siang, tpi rombongan baru berangkat jam setengah 2 siang. Ada 3 kapal dari tour yang kami ikuti, masing-masing 20 orang per kapal. Lagi-lagi kami berdua adalah satu-satunya tamu lokal.
cerita tentang snorkling bisa dibuka disini
Selesai snorkling kami memutuskan untuk langsung nyebur ke kolam renang. Pertimbangannya adalah penginapan di sini menggunakan air asin jadi mandi di penginapan juga bakal memperkeruh keadaan.
Trawangan dive resort.
Sumber foto : dari sini
Nyemplung disini cukup bayar minum aja. Dan murah banget. Bir bintang besar harganya cuma 35.000. Kita menghabiskan waktu sampai jam 7 malam baru memutuskan untuk balik ke penginapan.
Malam harinya kami cari makan lagi di pasar malam. Dari hari pertama kemarin ada 1 stand yang selalu rame banget, posisinya pas dipintu masuk pasar malem. Penasaran akhirnya kami ikut antri. Ternyata harga makanan di stand ini lebih mahal dari stand makan semalam. Harga BBQ pertusuknya 30.000, minimal beli 2 tusuk akan dapat nasi dan 3 macam sayur gratis. Agak gondok rasanya.
Kami menghabiskan 3 hari 2 malam di Gili Trawangan. Lumayan lah. Hari terakhir setelah cek out dari penginapan, kami langsung menuu ke pelabuhan dan baru sadarlah kalau kami sama-sama tidak tau apa-apa tentang tiket yang sudah kami beli kemarin di Bangsal. Haha konyol ya. Setelah dicek lagi kuitansinya ternyata mas-mas kemarin juga menyelipkan sebuah brosur nama kapal yang harus kami naiki.
Modal brosur itu kami berdua berusaha mencari kantor cabang untuk cek in disekitar pelabuhan. Hampir putus asa, ternyata kantornya tepat didepan pelabuhan. Tempatnya kecil lebih mirip counter pulsa dibanding counter tiket. Setelah cek ini kami diberi semacam kertas kecil dengan laminating sebagai tiket yang akan diserahkan waktu naik ke kapal.
Kami berangkat setelah kapal yang mengangkut rombongan dari Bali datang.
Sumber : dari sini
Setelah rombongan dari bali sudah turun semua, baru dipersilakan masuk satu demi satu lewat depan kapal menggunakan semacam tangga yang bisa dilepas pasang. Sebelum naik ke kapal petugas akan membantu memasukkan koper atau carier ke dalam bagasi, sehingga penumpang masuk ke dalam perahu hanya membawa tas kecil atau tas tangan saja. Bagian dalam kapal juga tidak begitu besar, ada 3 ruangan dengan masing-masing terdiri dari 2saf dengan masing-masing ada 5 kursi. Kami memilih ruangan tengah dan belakang sendiri bersebelahan dengan AC yang hanya ada 2 kursi.
Kapal akan berangkat menuju Bangsal terlebih dahulu baru kemudian akan menuju ke pelabuhan padang bai di Bali menempuh sekitar 1,5 jam dilaut. Selama perjalan sebenanya kami berdua tertidur nyenyak tapi beberapa kali terbangun, sepertinya kapal ini memang benar-benar fast. Haha.
Sampai di Padang Bai dan kapal menepi, penumpang dipersilakan turun dari kapal. Kali ini penumpang turun dari sisi kapal. Tidak seperti di Gili ketika kapal menepi tepat di sisi pasir pantai, di Padang Bai kapal akan menepi di semacam dermaga. Sempat deg-degan ketika keluar dari pintu kapal, kami akan melewati pijakan sisi kapal selebar 20cm untuk memanjat atap kapal kemudian melewati papan kayu 40/50 cm yang di letakkan sebagai jembatan antara kapal dan dermaga. Thx God ada banyak tangan yang mau nolongin untuk nyebrang melewati kayu tipis itu, beda dengan suami yang malah meloncat dengan santai nya dari kapal ke dermaga. Sampai di dermaga kami antri lagi untuk mengambil barang yang satu-demi satu di keluarkan oleh para crew dari bagasi kapal.
Ransel sudah dijinjing tapi kami kembali bingung. Paket fast boat yang kami beli sudah termasuk dengan transportasi menuju ke daerah kuta. But we have no idea, harus cari dimana transport yang akan mengangkut kita. Ternyata petugas dari meranti express sudah banyak yang teriak teriak "Transport meranti, tanport meranti" langsung saja kami samperin yang teriak-teriak dan kami diistruksikan untuk menju tempat menunggu.
Kami menunggu mobil transport ke arah Kuta, Karena mobil yang sudah siap untuk menuju ke ubud dan uluwatu. Sekitar setengah jam menunggu kami masuk ke mobil travel dengan kapasitas 14 orang didalamnya, menempuh perjalan sekitar satu setengah jam.
Sampai di kuta dengan aman nyaman tentram hati senang :))
Post you may like :
honeymoon backpacker Bali
Tips untuk backpacker pemula ke bali

















Komentar
Posting Komentar